Tuesday, 26 July 2016

Sejarah Perkembangan Bank Sentral Inggris dan Pengaruh Suku Bunga

2.2.1.    Sejarah perkembangan suku bunga di Inggris


Suku bunga acuan di Inggris terakhir tercatat sebesar 0,50 persen. Suku Bunga di Inggris dilaporkan oleh Bank of England (bank sentralnya negara Inggris). Dari tahun 1971 hingga 2013, Suku Bunga negara inggris tercatat rata-rata 8,2 Persen. Suku bunga di negara ini pernah mencapai tertinggi pada bulan juni 1980 yakni sebesar 17,0 Persen dan mencapai rekor terendah di bulan Maret 2009 yakni 0,5 persen. Di Inggris, Bank of England memiliki kemandirian dalam beroperasi yakni dalam semua keputusan mengenai suku bunga yang diambil oleh Monetary Policy Committee (MPC). 
Banyak faktor ekonomi dapat mempengaruhi keputusan suku bunga akhir. Secara umum, MPC bertugas untuk mencari dan melihat seberapa kuat kinerja perekonomian dan apakah ada risiko mengenai percepatan inflasi, dimana kebijakan tersebut bisa diperketat melalui suku bunga yang lebih tinggi. Atau mungkin  perekonomian berada dalam fase perlambatan (ekonomi lesu) -sehingga dalam hal relaksasi kebijakan (suku bunga rendah) dapat dipertimbangkan.

2.2.2.    Faktor-faktor yang mempengaruhi suku bunga di Inggris
Umumnya, bank sentral berusaha menargetkan inflasi yang rendah.ECB target 2%. Bank of sasaran inflasi Inggris adalah CPI 2% + / - 1. Faktor Kunci yang Mempengaruhi Inflasi / Bunga di Inggris anatara lain:
a.    Tingkat pertumbuhan ekonomi vs tingkat tren yang mendasarinya. Jika tingkat tren yang mendasarinya 2,5%, pertumbuhan ekonomi di atas target ini kemungkinan akan menyebabkan tekanan inflasi.
b.    Upah inflasi. Kenaikan upah menyebabkan biaya yang lebih tinggi bagi perusahaan dan pengeluaran yang lebih tinggi. Ini adalah faktor yang sangat penting karena dapat memperkuat diri mengarah ke spiral harga upah.
c.    Pengangguran. Pengangguran yang tinggi cenderung menekan inflasi upah dan karena itu menjaga tekanan inflasi yang rendah.
d.    Harga komoditas. Komoditas meningkat akan cenderung meningkatkan inflasi.Namun, beberapa komoditas memiliki kecenderungan untuk menjadi makna yang mudah menguap lebih dapat diandalkan sebagai panduan untuk underlying inflation.
e.    Kurs. Sebuah depresiasi nilai tukar akan menyebabkan tekanan inflasi. Hal ini karena impor menjadi lebih mahal, dan akan ada permintaan yang lebih besar untuk ekspor.
f.    Harga rumah. Harga rumah tidak berpengaruh langsung terhadap CPI. Namun, kenaikan harga rumah menyebabkan efek kekayaan positif dan belanja konsumen karena itu lebih tinggi
g.    Kepercayaan konsumen. Kepercayaan diri yang lebih tinggi menyebabkan pengeluaran yang lebih tinggi.

2.2.3.    Peran Bank Sentral dalam Penetapan Suku Bunga di Inggris
Komite Kebijakan Moneter bertemu setiap bulan untuk menentukan tingkat suku bunga dasar resmi yang sesuai bagi perekonomian. Mereka telah diberi sasaran inflasi oleh pemerintah 2,5% (+ atau - 1%). Jadi tugas mereka adalah untuk menetapkan suku bunga pada tingkatan yang sesuai untuk memenuhi target inflasi selama dua tahun.
     Komite Kebijakan Moneter (MPC) bertemu setiap bulan untuk menilai risiko inflasi Inggris dan membuat keputusan mereka pada tingkat suku bunga dasar. Pertemuan dua hari mereka melibatkan diskusi secara rinci tentang perkembangan ekonomi makro terkini. Mereka mendiskusikan mengenai beberapa indikator yang terpisah, termasuk kekuatan permintaan dan output, belanja konsumen, tren di pasar perumahan dan perkembangan terakhir di pasar valuta asing. Mereka juga melihat informasi yang datang dari pasar tenaga kerja. misalnya pertumbuhan upah dan pendapatan, indikator kekurangan keterampilan dan perubahan terbaru dalam pengangguran.
     Jika Bank of england memiliki keyakinan bahwa permintaan agregat meningkat terlalu cepat. Mereka akan  menekan harga itu dengan cara menaikkan suku bunga untuk mengekang pertumbuhan pengeluaran dalam perekonomian

2.2.4.    Pengaruh Suku Bunga pada Perekonomian Inggris
Suku bunga merupakan tolak ukur dari kegiatan perekonomian suatu negara yang berimbas pada kegiatan perputaran arus keuangan perbankan, inflasi, investasi dan pergerakan currency disuatu negara. Perlu diketahui biasanya negara-negara besar seperti Amerika, Inggris dan negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa merupakan negara yang memiliki currency terbesar dalam transaksi di bursa. Aktivitas ekonomi yang terjadi di negara-negara memiliki pengaruh fundamental terhadap perekonomian dunia. Kebijakan moneter yang di ambil oleh pemimpin negara-negara kapital itu mampu menghempaskan maupun mendongkrak mata uang negara yang bersangkutan.
Kenaikan interest rate oleh Bank of England akan direspon para pelaku pasar dan para penanam modal untuk memanfaatkan moment tersebut guna meningkatkan produksinya dan menanamkan investasinya. Seiring dengan itu, akan berdampak juga pada jumlah produksi yang bertambah dan tenaga kerja yang juga akan semakin bertambah. Akibatnya ekspor bertambah dan jumlah pengangguran menurun, sehingga devisa yang masuk ke negara tersebut semakin menguatkan pondsterling terhadap mata uang lain.
Demikian pula sebaliknya, bila suku bunga menurun, produksi industri akan berkurang karena produsen akan membatasi kerugian. Apabila jumlah produksi berkurang, maka akan melemahkan mata uang tersebut. Disisi lain kenaikan suku bunga justru sangat dikhawatirkan oleh para kreditur dan tingkat penjualan perumahan yang semakin menurun karena membuat pajak pinjaman modal dan kredit perumahan semakin meningkat, tanpa didukung dalam kelancaran produksi dan bisnis yang menunjang, akan berimbas pada kredit macet.

No comments:

Post a Comment